Sekularisasi ! Sekularisme.

Negara merupakan sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan diorganiasi oleh pemerintah dalam suatu negara yang sah dan pada umumnya memiliki kedaulatan. Setiap negara memiliki karakteristik masing-masing. Setiap negara pula didalamnya yang dihuni oleh sejumlah maupun sejuta penduduk pasti memiliki keanekaragaman masing masing baik dari RAS, Agama, dan lain sebagainya. Perbedaan tersebut merupakan sebuah keniscayaan yang menjadi esensial yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Negara-negara yang ada baik dari benua eropa, amerika, afrika, maupun asia semuanya memiliki perbedaan masing-masing dalam segala sistem yang ada didalamnya. Segala sistem yang ada didalamnya menjadikan sebagai identitas sebuah bangsa. Kali ini penulis ingin merefleksikan kembali pemahaman negara sebagai penganut paham sekularisme. Agama Kristen pada mulanya lahir di timur, warna kristiani amat tebal menyelimuti kehidupan dunia barat. Keadaan ini dimungkinkan sejak Kaisar Romawi, Konstantin Yang Agung (280-337), melegalisasi agama tersebut dalam wilayah imperiumnya serta mendorong penyebarannya sehingga merata di benua eropa yang getarannya masih terasa hingga kini. Terutama pada abad pertengahan, warna Kristiani menyelimuti kehidupan masyarakat barat, baik politik, ekonomi, sosial, dan budaya pada umunya. Namun, sejak akhir abad pertengahan warna tersebut mulai menipis, dan terus menipis. Warna kristiani tersebut dapat dikatakan mulai menghilang dan diganti dengan warna lain yang amat kontras, yaitu warna sekuler. Sekuler berarti bersifat duniawi, fana, temporal, tidak bersifat spiritual, abadi, sakral, dan kehidupan diluar biara dsb. Pengertian sekularisasi ialah metafisika yang mengatur nalar dan bahasanya. Ada juga yang mendefinisikannya proses terjadinya berbagai perubahan sektor-sektor dikehidupan masyarakat dengan catatan melepaskan pengaruh dari agama. Sekularisasi ini menunjuk terhadap identitas pikiran orang per-orang dalam kehidupan masyarakat dan negara. Artinya sekularisasi memberikan gambaran bahwa setiap individu baik dalam pikiran maupun upaya dalam merubah suatu bangsa baik dari bidang ekonomi, politik, sosial dsb itu lepas dari pengaruh kungkungan agama. Sekularisasi dapat disebut sebagai penduniawian dunia, sebagai pendewasaan dan kemandirian bidang-bidang duniawi terhadap pencampuran alam adiduniawi. Dalam suatu negara sekularisasi ini tidak bertentangan dengan agama monotheis, bahkan dapat dikatakan merupakan implikasi kesadaran akan trandensi Tuhan. Tuhan sebagai pencipta tidak tercampur dengan dunia dan alam raya sebagai ciptaan. Tuhan adalah Tuhan, maka dunia adalah dunia belaka. Sehingga Tuhan dianggap tidak mencampuri urusan dunia. Namun sekularisasi ini bertentangan dengan paham tradisional bahwa masyarakat, alam, dan alam ghaib merupakan kesatuan yang sangat erat hubungannya satu sama lain. Jika melihat contoh di kehidupan saat ini masyarakat yang terindikasi paham sekularisasi seperti memiliki asumsi dengan keyakinan bahwa perbuatan yang dilakukan karena atas dasar pengaruh rasio dengan berfikir bebas dan melepaskan pengaruh simbol-simbol agama. Contohnya cara berpakaian dengan kebebasannya yang dikemas dengan model sebebas mungkin tanpa pengaruh secuil dari agama pun. Sementara sekularisme memiliki prinsip yang esensial ialah mencari kemajuan manusia dengan alat materi semata-mata. Dengan demikian jelas sekularisme masuk kategori materialisme. Sekularisme adalah sikap yang menentang pengaruh agama atas kehidupan masyarakat. Sekularisme hendak menjadikan agama sama dengan persatuan sosial dan kultural masyarakat, tanpa pengaruh sama sekali atas kehdipan bangsa dan negara. Agama dalam paham sekularisme adalah sesuatu yang berdiri sendiri. Prinsip sekularisme dalam hal ini ialah bahwa theisme dan atheisme sama-sama tidak bisa dibuktikan dengan pengalaman. Dengan begitu, ia berada di luar pola pemikiran sekularisme. Theology memberikan interpertasi tentang dunia yang tidak dikenal, sedangkan sekularisme tidak mau tahu sama sekali tentang dunia seperti itu serta interpretasinya. Sekularisme memiliki ciri toleransi sama halnya dengan sekularisasi. Sekularisme tidak segan-segan bekerja sama dengan theism maupun golongan atheisme. Sekularisme ini menjangkit masyarakat modern diantaranya : 1)Masyarakat modern pertama-tama adalah masyarakat yang berdasarkan indrustialisasi. 2)Indrustialisasi dengan demikian menghasilkan suatu perubahan total dan amat mendalam gaya hidup manusia. 3)Indrustialisasi tingkat pertama sudah dilalui oleh negara-negara industry. 4)Masyarakat modern adalah masyarakat yang kecuali dalam keadaan darurat dan luar biasa tidak mengalami lagi ketergantungan paada alam. 5)asyarakat modern mengahsilkan perubahan mendalam dalam cara manusia berfikir. Negara Amerika merupakan negara yang menganut paham sekuler dengan memisahkan antara agama dan negara. Di Amerika tidak ada kewajiban yg mengikat bagi tiap individu untuk memilih agama apa saja bahkan tidak beragama sekalipun. Dalam suatu sistem negara, agama tidak ikut campur urusan negara begitupun sebaliknya negara tidak ada ikatan sedikitpun dengan agama. Kekurangan milik penulis dan kelebihan milik Allah SWT.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Mahasiswa Baru dengan Berorganisasi dan Selektif Memilih

Revitalisasi semangat juang perkaderan menuju arah juang hmi kedepan

Awas Bucinisme