Milinieal 4.0
Indonesia saat ini sudah menapaki era indrusti 4.0, diantaranya serba digitalisasi dan modernisasi. Di zaman saat ini bisa pula dikatakan era milineal dimana segalanya serba mudah dan serba praktis. Serba mudah dan praktis ini adalah pengaruh dari ilmu pengetahuan yang semakin berkembang dan dinamis sehingga dengan demikian menghasilkan pula suatu hal baru di tatanan sosial. Sebut saja tekhnologi yang hari ini familiar digunakan generasi era milinieal seperti Handphone. Handphone ini mampu memberikan perubahan baik untuk masyarakat diantaranya membantu dua arah komunikasi yang jauh dengan lebih dekat bahkan cepat seperti kilat. Handphone juga memberikan generasi milineal ini dengan suguhan-suguhan yang bisa membantu generasi milineal menambah wawasan dan pengetahuan dengan konten-konten yang positif. Namun disisi lain handhpone dapat juga memberikan dampak negative terhadap generasi milineal seperti halnya bisa kita rasakan penyalahgunaan akses konten-konten negative yang membuat itu adalah permasalahan besar bagi generasi milineal yang perlu diatasi. Bukan hanya itu handphone juga mampu memberikan tempat bermain baru dengan tempat yang membuat generasi milineal candu sebut saja game online. Game online mampu menghipnotis dengan candu terhadap kalangan generasi milineal meskipun game online ini lebih terhadap media untuk permainan dan hiburan namun malah membuat generasi milineal kecanduan sehingga lupa waktu dan kewajiban-kewajiban yang lain. Seperti yang dikatakan Sherly kemaren waktu mengisi seminar di aula IAIN MADURA mengatakan kacamata kita sering diisi untuk apa, telinga kita sering diisi untuk apa, tangan kita sering digunakan untuk apa maupun kaki kita sering digunakan untuk melangkah kemana. Karena semuanya itu akan mengarah terhadap nutrisi otak yang kita miliki dengan diisi setiap hari. Dan nutrisi otak yang diisi dengan yang membaca maupun diarahkan kemana akan mempengaruhi dan membentuk terhadap pola pikir dan karakter. Ketika nutrisi otak setiap hari diisi dengan kacamata atau pendengaran lebih banyak digunakan ke hal-hal negative maka tentu bisa dipastikan generasi milineal akan memiliki pola pikir dan karakter yang bisa dikatakan bobrok. Sebaliknya jika nutrisi otak setiap hari lebih digunakan untuk hal-hal positif maka otomatis generasi milineal akan lebih tangguh dalam menjawab tantangan perkembangan zaman karena kualitas SDM salah satu indikator tercapainya adalah bagaimana setiap individu disetiap harinya waktu digunakan dalam hal positif atau negative. Kita bisa rasakan persaingan di era saat ini sangat ketat maka hal yang bisa mengatasi tersebut tidak lain hanyalah kualiatas, skill, maupun keterampilan. Lapangan kerja tidak akan bertanya dari mana kita berasal, lulusan mana melainkan apa yang kita bisa. Ketika kita hanya mengandalkan ijazah tanpa kualitas maupun keterampilan maka hal demikian tidak ada gunanya. Yang dibutuhkan lapangan pekerjaan adalah kualitas dan keterampilan yang dimiliki. Maka untuk mencapai kualitas yang kita inginkan akan mampu dilewati dengan dunia pendidikan karena pendidikan merupakan alat untuk mencetak manusia dengan insan akademis, pencipta dan pengabdi yang diridhoi oleh Tuhan yang maha Esa. Namun sering kita akan jumpai dalam proses yang kita tempuh akan melewati berbagai hambatan baik internal maupun eksternal. Lingkungan sekitar terkadang tidak mendukung kita dalam proses namun satu hal yang penting seperti yang dikatakan Sherly Annavita Rahmi, S.Sos., M.SIPh. bagaimana kita menunjukkan sikap kita terhadap perkataan mereka, bukan bagaimana kita menggelisahkan perkataan mereka terhadap mereka. Realita tersebut merupakan kebenaran adanya di era saat ini ketika persaingan semakin ketat sehingga sebagian akan ada yang tersingkirkan. Hal tersebut dibutuhkan kulaitas dan keterampilan yang dimiliki untuk menjawab era 4.0. Kak Sherly juga mengatakan kejarlah yang membuat sesuatu anda ketakutan dan jangan justru menghindari dan menjauhui karena hal demikian merupakan langkah awal menerima manisnya hasil perjuangan karena perjuangan tidak akan berhasil tanpa sebuah pengorbanan besar. Dan yang terakhir yang saya ingat pesan dari Kak Sherly jangan jadi pemuda yang hanya sebatas untuk bertahan hidup melainkan dengan memenangkan dunia dan itu hanya di capai dengan belajar dan berdoa kepada Allah Swt.
Kekurangan hanyalah milik si penulis dan kelebihan hanyalah milik Allah Swt.
Komentar
Posting Komentar