Selamat Jalan Semester Lima TADRIS IPS A, Liburan Telah Tiba, Beban Moral Semakin Meningkat, Perjuangan Belum Usai

Catatan Aktivis

“Kampus merupakan pusat akal sehat untuk menciptakan insan akademis, pencipta, pengabdi yang di ridhoi oleh Tuhan yang Maha Esa. Mereka yang terdaftar di perguruan tinggi secara resmi bisa dinamakan Mahasiswa. Mahasiswa juga bisa diartikan anak zaman yang akan melahirkan zaman pula melalui tanggung jawab sebagai penerus kehidupan dan cita-cita bangsa. Pada akhirnya yang tua akan pergi, dan yang muda akan mengganti. Setiap manusia adalah pemimpin baik untuk diri sendirinya maupun memimpin dalam ruang lingkup yang lebih besar di kehidupan sosial. Di dalam kampus kita diberikan bekal baik secara teoritis maupun aplikatif bagaimana menciptakan kualitas hubungan sosial yang baik di dalam masyarakat. Filsuf stoa mengatakan dalam berinteraksi dengan sesama manusia yang paling fundamental dibutuhkan adalah kualitas interaksi tersebut bukan seberapa banyak berinteraksi dengan manusia namun tidak ada kualitas di dalamnya maka itu percuma tidak ada pengaruh perubahan yang tercipta.

“Penulis adalah semester Lima, jurusan tarbiyah, prodi Tadris IPS A di kampus IAIN Madura dengan kesadaran yang paling dalam akan keterbatasan yang dimiliki baik keilmuan maupun moral hanya ingin mengekspresikan kisah-kisah yang telah dilewati selama semester lima bersama teman-teman seperjuangan khususnya yakni Tadris IPS A yang penuh kenangan dan tak akan terlupakan dalam hidup khususnya si penulis. Namun penulis hanya ingin mengekspresikan dirinya apa yang menjadi paling berkenang yang akan selalu diingat selama semester lima. Kisah-kisah yang dilewati seperti tugas dari Dosen, ngopi sama teman-teman, diskusi didalam kelas maupun diluar kelas, maupun canda dan tawa lainnya bersama teman-teman seperjuangan menjadi suatu hal yang tak terlupakan dan IN SHAA ALLAH akan menjadi cerita untuk anak maupun cucu si penulis pada khususnya.

“Di mulai dari tugas yang diberikan oleh Dosen rasanya penuh dengan campur aduk didalamnya baik merasa “sengka” menerima tugas walau terpaksa harus mengerjakan, merasa senang ada tugas karena di saat itulah semisal tugas berat akan mewujudkan teman-teman untuk kerja bareng sehingga dengan demikian nilai sosial atau istilahnya ngumpul dengan teman-teman khususnya yang jarang ngumpul bersama kita itu menjadi kesempatan untuk ngumpul karena merasa perlu untuk mengerjakan tugas secara kelompok agar terselesaikan. Contohnya kemaren tugas yang dianggap berat oleh kami adalah modul dari Dosen pengampu mata kuliah Strategi Pembelajaran IPS, yang mana tugas ini diberikan waktu selama kurang lebih 2 bulanan namun sebagian besar khususnya anggota geng kami tugas modul tersebut baru terselesaikan H-1 pengumpulan, itu pun selesai totalnya hingga larut malam jam 3. Sebagian temen perempuan sudah terselesaikan karena mereka istiqomah dalam menyelesaikan tugas tersebut atas waktu yang sudah diberikan dan digunakan.

“Sebenarnya tugas modul ini adalah tugas yang tidak begitu berat namun karena teman-teman males dalam menyelesaikan secara istiqomah di waktu luangnya khususnya penulis yang membuat modul tersebut baru terselesaikan H-1 batas pengumpulan itu pun kurang maksimal. Demi modul kami rela memaksakan diri untuk berlarut malam walau rasa ngantuk melanda namun karena tugas wajib tersebut terpaksa memaksakan diri dalam menyelesaikannya hingga larut jam 3 malam. Tentu ini menjadi kenangan maupun hikmah yang bisa diambil dan dijadikan pelajaran agar jika terdapat tugas yang berat dan waktu yang diberikan untuk digunakan semaksimal mungkin. Hehe , yang kedua seperti ngopi bersama teman teman tentu juga menjadi kenangan sendiri untuk kami khususnya penulis di semester

“lima yang mana masih renggang-renggang waktu (Banyak Waktu) untuk berkumpul karena masih belum disibukkan dengan urusan semacam proposal, penelitian, KPM, hingga skripsi. Selepas keluar dari kelas maupun sebelum masuk kelas biasanya yang sering ngumpul dengan geng kami seperti Bang Ochit, Nafis, Adi, Andar, Hakim, Adit, Irawan, Herly, Nanang, Dhaviq, Ahmad Moseini, dkk yang lainnya yang tidak disebut satu persatu lebih rinci. Hal tersebut menjadi kisah kenangan maupun inspiratif sendiri selama prosesi perkuliahan semester lima berlangsung.

“Yang ketiga seperti Diskusi di dalam kelas maupun di luar menjadi kenangan juga yang tak akan terlupakan. Saling tambah menambah maupun sanggah menyanggah di dalam kelas itu sudah hal yang familiar Tadris IPS A, mereka semuanya luar biasa dan banyak memberikan pelajaran buat penulis. Ada teman yang sangat suka disukusi, sedang hingga bahkan yang tidak suka diskusi semuanya menjadi kenaekaragaman kelas Tadris IPS A. mereka yang tidak suka diskusi memiliki cara tersendiri dan tipikal sendiri untuk dalam kualitasnya. Seperti bakat di bidang kewirausahaan, kepenulisan, editing computer, dan lain-lain semua menjadi kekuatan sendiri untuk kelas Tadris IPS A semester lima. Canda tawa didalamnya dalam perkuliahan maupun diluar perkuliahan memberikan warna sendiri dalam menempuh perjuangan suka maupun duka untuk mencapai gelar Sarjana Strata Satu yakni Spd. Sebagai Calon pendidik.

“Semua mereka teman-teman memiliki harapan masing-masing untuk mencapai tujuan masing-masing dalam  mewujudkan tujuan yang ingin dicapai untuk membahagiakan keluarga tercinta. Liburan telah tiba,,semester lima telah usai, namun perjuangan terus berlanjut tentu menjadi beban moral sendiri atas apa yang sudah diperoleh selama perkuliahan agar bisa diaplikasikan untuk masyarakatnya di rumah masing-masing. Selamat menikmati hari libur berkumpul dengan keluarga kembali, atau mereka yang masih berjuang mencari dana UKT dengan bekerja dan kembali merantau. Kalian luar biasa ..  Berkah dan sukses selalu buat kalian sobat seperjuangan !!

Kekurangan hanyalah milik si penulis dan kelebihan hanyalah milik Allah SWT.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Mahasiswa Baru dengan Berorganisasi dan Selektif Memilih

Revitalisasi semangat juang perkaderan menuju arah juang hmi kedepan

Awas Bucinisme