Bonus Demografi Antara Kesempatan dan Ancaman
Indonesia merupakan negara terbesar dengan jumlah penduduk nomor 4 se-dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Sebagai jumlah penduduk terbesar nomor 4 se-dunia menjadi kekuatan sendiri untuk tanah air dalam mencetak generasi manusia sebagai insan akademis, pencipta, dan pengabdi secara totalitas terhadap bangsa demi keumatan dan kebangsaan agar terwujud masyarakat adil dan makmur yang diridhoi oleh Tuhan yang Maha Esa.
Tentu untuk menciptakan hal tersebut dialam realitas tidak semudah hadir di depan mata ibarat sapi ayam panggang yang melompat ke mulut tanpa adanya proses kerja keras yang diwujudkan, Hal tersebut dibutuhkanlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dengan kualitas Lima Insan cita yaitu akademis, pencipta, pengabdi, bernafaskan nilai-nilai ketuhanan, dan hal terakhir yang paling penting adalah Ridho Tuhan Yang Maha Esa. Di mulai dari penjabaran yang pertama yaitu :
Akademis, berarti memiliki kemauan keras untuk belajar agar memperoleh wawasan berfikir secara luas, kritis, objektif serta bertanggung jawab atas yang diperoleh kemudian di amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pencipta, berarti lanjutan dari hasil akademis yang dimiliki dengan menciptakan suatu hal-hal baru di masyarakat baik berupa gagasan dan aktualisasi dari gagasan demi kemaslahatan umat dan bangsa.
Pengabdi, berarti wujud keikhlasan seorang hamba sebagai umat manusia yang memiliki Tuhan untuk diabdikan dirinya terhadap masyarakat tanpa pamrih dengan sepenuh hati dan jiwa raga secara totalitas untuk kemajuan umat dan bangsa.
Bernafaskan nilai-nilai ketuhanan, berarti setiap perilaku yang diaktualisasikan demi kepentingan umat dan bangsa adalah bersumber dari perintah-perintahNYA yang dijadikan refrensi bagi manusia dalam berpijak di muka bumi ini.
Ridho Tuhan yang Maha Esa, berarti keyakinan dan kepercayaan seorang hamba kepadaNYA terhadap perintah-perintahNYA yang dijadikan sumber refrensi khusus bagi manusia sehingga hal tersebut akan termananefistasikan dalam ruang lingkup kehidupan. Hal tersebut dibtuhkan keyakinan seorang hamba terhadap Tuhannya secara totalitas tanpa batas agar ridho Tuhan selalu menyertai seorang hamba bagi mereka yang menjalankan perintah-perintahnya.
5 kualitas Insan Cita tersebut sangat dibutuhkan oleh manusia khususnya bangsa Indonesia untuk menciptakan kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM) agar mampu menyongsong kehidupan seiring perkembangan zaman dengan berbagai warna problematis di dalamnya yang menjadi tanggung jawab bersama sebagai warga bangsa Indonesia bagi yang memiliki kesadaran.
Saat ini Indonesia akan mengalami Bonus Demografi yang ditandai jumlah usia produktif semakin melesat. Bonus Demografi adalah suatu kondisi dimana komposisi jumlah penduduk yang berusia produktif lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tidak produktif.
Penduduk usia produktif mereka yang berada pada rentang 15-64 tahun. Salah satunya di dalamnya yakni Mahasiswa yang berusia sekisar 20 tahun hingga 28 tahun kurang lebih memiliki peranan sangat penting sebagai regenerasi emas untuk menciptakan Indonesia yang Merdeka dan Bermartabat. Tidak hanya Mahasiswa, semua lini di sekisaran usia tersebut memiliki peran yang sangat penting, masyarakat pada umumnya. Namun bagi penulis, memiliki asumsi peribadi mengenai mereka yang masih memiliki
usia produktif yang lebih menonjol yaitu mereka yang berusia di sekisaran 15 tahun hingga 40 tahun, alasannya secara kondisi fisik dan kesehatan lebih stabil bersinergi dibandingkan perkisaran 40 tahun ke atas melihat realita subjektif di lapangan. Namun yang terpenting 15 tahun hingga 64 tahun secara ilmu geografi merupakan usia produktf sebagai penentu nasib bangsa ini baik dinamis maupun stagnan. Hal tersebut menjadi kesempatan emas untuk mewujudkan nilai aksiologi di kesempatan bonus demografi ini. Karena di Bonus Demografi ini persaingan hidup akan semakin ketat dari berbagai sektor-sektor yang mewarnai baik ekonomi, pendidikan, sosial, politik maupun Lapangan Kerja.
Apalagi di sisi lain semakin maraknya tenaga kerja asing yang masuk ke pribumi menandakan bahwa keadaan bangsa Indonesia perlu diperbaiki dengan memberikan jarum suntik terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk ditingkatkan. Tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia mereka rata-rata menduduki peranan pnting di bangsa ini yang dapat menjadi ancaman yang dapat menyingkirkan warga pribumi dengan strategi dan taktik mereka. Seperti pengelolah Batu Bara di Kalimantan yang menjadi aset kekayaan bangsa maupun para pekerja-pekerja asing di berbagai perusahaan Indonesia menandakan kalahnya saing penduduk pribumi dalam persaingan sehingga mengundang tenaga kerja asing yang didatangkan ke bangsa Indonesia untuk mengelolah. Tentu hal ini bukan hanya menjadi perananan pemerintah namun hal terpenting juga menjadi peranan masing-masing sebagai warga bangsa Indonesia.
Dengan semakin meningkatkan kualitas diri akan mampu memberikan kontrol yang baik terhadap pemerintah. Mengutip perkataan Calon Wali Kota Kota Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo Bonus Demografi dapat ancaman pengangguran apabila tidak dipersiapkan dengan baik untuk dapat bersaing di pasar tenaga kerja. Artinya kemajuan dari berbagai aspek di bangsa ini tergantung sejauh mana kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki. Seperti di pembahasan sebelumnya mengenai 5 kualitas insan yang harus bisa dimiliki dan diimplementasikan oleh manusia sebagai penentu nasib bangsa ini, semakin dapat maju dan dapat mampu bersaing atau tidak.
Bonus demografi akan menjadi positif apabila kualitas diri semakin ditingkatkan sehingga mampu meningkatkan kualitas bangsa ini. Sebaliknya Bonus Demografi dapam menjadi ancaman apabila tidak mempersiapkan diri sebaik mungkin. Kualitas bangsa tidak akan meningkat apabila kualitas setiap individu tidak di tingkatkan. Kualitas 5 Insan Cita menjadi kekuatan bagi warga bangsa Indonesia dalam menghadapi Bonus Demografi. Karena dengannya kita akan dapat bersaing baik di kanca nasional maupun dunia internasional.
Kekurangan hanyalah miliki penulis dan kelebihan hanya miliki Allah SWT.
Tentu untuk menciptakan hal tersebut dialam realitas tidak semudah hadir di depan mata ibarat sapi ayam panggang yang melompat ke mulut tanpa adanya proses kerja keras yang diwujudkan, Hal tersebut dibutuhkanlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dengan kualitas Lima Insan cita yaitu akademis, pencipta, pengabdi, bernafaskan nilai-nilai ketuhanan, dan hal terakhir yang paling penting adalah Ridho Tuhan Yang Maha Esa. Di mulai dari penjabaran yang pertama yaitu :
Akademis, berarti memiliki kemauan keras untuk belajar agar memperoleh wawasan berfikir secara luas, kritis, objektif serta bertanggung jawab atas yang diperoleh kemudian di amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pencipta, berarti lanjutan dari hasil akademis yang dimiliki dengan menciptakan suatu hal-hal baru di masyarakat baik berupa gagasan dan aktualisasi dari gagasan demi kemaslahatan umat dan bangsa.
Pengabdi, berarti wujud keikhlasan seorang hamba sebagai umat manusia yang memiliki Tuhan untuk diabdikan dirinya terhadap masyarakat tanpa pamrih dengan sepenuh hati dan jiwa raga secara totalitas untuk kemajuan umat dan bangsa.
Bernafaskan nilai-nilai ketuhanan, berarti setiap perilaku yang diaktualisasikan demi kepentingan umat dan bangsa adalah bersumber dari perintah-perintahNYA yang dijadikan refrensi bagi manusia dalam berpijak di muka bumi ini.
Ridho Tuhan yang Maha Esa, berarti keyakinan dan kepercayaan seorang hamba kepadaNYA terhadap perintah-perintahNYA yang dijadikan sumber refrensi khusus bagi manusia sehingga hal tersebut akan termananefistasikan dalam ruang lingkup kehidupan. Hal tersebut dibtuhkan keyakinan seorang hamba terhadap Tuhannya secara totalitas tanpa batas agar ridho Tuhan selalu menyertai seorang hamba bagi mereka yang menjalankan perintah-perintahnya.
5 kualitas Insan Cita tersebut sangat dibutuhkan oleh manusia khususnya bangsa Indonesia untuk menciptakan kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM) agar mampu menyongsong kehidupan seiring perkembangan zaman dengan berbagai warna problematis di dalamnya yang menjadi tanggung jawab bersama sebagai warga bangsa Indonesia bagi yang memiliki kesadaran.
Saat ini Indonesia akan mengalami Bonus Demografi yang ditandai jumlah usia produktif semakin melesat. Bonus Demografi adalah suatu kondisi dimana komposisi jumlah penduduk yang berusia produktif lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk usia tidak produktif.
Penduduk usia produktif mereka yang berada pada rentang 15-64 tahun. Salah satunya di dalamnya yakni Mahasiswa yang berusia sekisar 20 tahun hingga 28 tahun kurang lebih memiliki peranan sangat penting sebagai regenerasi emas untuk menciptakan Indonesia yang Merdeka dan Bermartabat. Tidak hanya Mahasiswa, semua lini di sekisaran usia tersebut memiliki peran yang sangat penting, masyarakat pada umumnya. Namun bagi penulis, memiliki asumsi peribadi mengenai mereka yang masih memiliki
usia produktif yang lebih menonjol yaitu mereka yang berusia di sekisaran 15 tahun hingga 40 tahun, alasannya secara kondisi fisik dan kesehatan lebih stabil bersinergi dibandingkan perkisaran 40 tahun ke atas melihat realita subjektif di lapangan. Namun yang terpenting 15 tahun hingga 64 tahun secara ilmu geografi merupakan usia produktf sebagai penentu nasib bangsa ini baik dinamis maupun stagnan. Hal tersebut menjadi kesempatan emas untuk mewujudkan nilai aksiologi di kesempatan bonus demografi ini. Karena di Bonus Demografi ini persaingan hidup akan semakin ketat dari berbagai sektor-sektor yang mewarnai baik ekonomi, pendidikan, sosial, politik maupun Lapangan Kerja.
Apalagi di sisi lain semakin maraknya tenaga kerja asing yang masuk ke pribumi menandakan bahwa keadaan bangsa Indonesia perlu diperbaiki dengan memberikan jarum suntik terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk ditingkatkan. Tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia mereka rata-rata menduduki peranan pnting di bangsa ini yang dapat menjadi ancaman yang dapat menyingkirkan warga pribumi dengan strategi dan taktik mereka. Seperti pengelolah Batu Bara di Kalimantan yang menjadi aset kekayaan bangsa maupun para pekerja-pekerja asing di berbagai perusahaan Indonesia menandakan kalahnya saing penduduk pribumi dalam persaingan sehingga mengundang tenaga kerja asing yang didatangkan ke bangsa Indonesia untuk mengelolah. Tentu hal ini bukan hanya menjadi perananan pemerintah namun hal terpenting juga menjadi peranan masing-masing sebagai warga bangsa Indonesia.
Dengan semakin meningkatkan kualitas diri akan mampu memberikan kontrol yang baik terhadap pemerintah. Mengutip perkataan Calon Wali Kota Kota Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo Bonus Demografi dapat ancaman pengangguran apabila tidak dipersiapkan dengan baik untuk dapat bersaing di pasar tenaga kerja. Artinya kemajuan dari berbagai aspek di bangsa ini tergantung sejauh mana kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki. Seperti di pembahasan sebelumnya mengenai 5 kualitas insan yang harus bisa dimiliki dan diimplementasikan oleh manusia sebagai penentu nasib bangsa ini, semakin dapat maju dan dapat mampu bersaing atau tidak.
Bonus demografi akan menjadi positif apabila kualitas diri semakin ditingkatkan sehingga mampu meningkatkan kualitas bangsa ini. Sebaliknya Bonus Demografi dapam menjadi ancaman apabila tidak mempersiapkan diri sebaik mungkin. Kualitas bangsa tidak akan meningkat apabila kualitas setiap individu tidak di tingkatkan. Kualitas 5 Insan Cita menjadi kekuatan bagi warga bangsa Indonesia dalam menghadapi Bonus Demografi. Karena dengannya kita akan dapat bersaing baik di kanca nasional maupun dunia internasional.
Kekurangan hanyalah miliki penulis dan kelebihan hanya miliki Allah SWT.
Komentar
Posting Komentar