Sebuah Kenangan dan Rindu

Selesai sudah Latihan Kader II Tingkat Nasional yang diadakan oleh HMI Cabang Pamekasan rupanya masih banyak meninggalkan momen kenangan. Kegiatan yang diikuti oleh 43 peserta ini dari seluruh Cabang Se-Indonesia diantaranya Pamekasan sebagai tuan rumah, Bangkalan, Probolinggo, Banyuangi, Malang, Bojonogoro, Semarang, Kendari (Sulawesi Tenggara), Manado (Sulawesi Utara), Tarakan (Kalimantan Timur), Ambon (Maluku Utara), maupun Ciputat (Tangerang, Banten) memberikan pengalaman berharga dan pelajaran penting selama berproses di HMI. Iya mereka memiliki tipikal maupun karakteristik, bahasa, budaya serta etnis yang mereka miliki masing-masing.

 Ini menunjukkan bahwa Indonesia kaya akan keanekaragaman dari latar belakang yang berbeda-beda dan patut kita junjung tinggi. Di HMI, aku dipertemukan oleh Tuhan bersama mereka untuk saling kenal diatas keanekaragaman agar selalu menjunjung tinggi rasa dan nilai persaudaraan dalam bingkai HMI. Mereka berangkat dari Cabang masing-masing tidak lain merupakan ikhtiar dalam berproses di HMI terutama dalam mengikuti jenjang trainingnya untuk mencari ilmu lebih dalam di HMI agar mendapat pengalaman baru maupun teman-teman HMI Se-Nusantara yang mereka bisa kenali, tukar pemikiran, dan dirasakan.

Tentu mereka bagi kami, merupakan kader yang memiliki militansi untuk terus merawat tubuh HMI dikala tantangan perkembangan zaman yang semakin pesat, yang mana membuat pergeseran nilai-nilai moral dari pemuda mulai bengkok khususnya kader HMI itu sendiri dengan harapan seperti yang dicita-citakan oleh para pendiri HMI dalam masyarakat cita. Militansi mereka tentu menjadi inspirasi sendiri bagi kami serta multikultural yang mereka bawa memberikan pengalaman sendiri bagi kami kader HMI Pamekasan khususnya penulis ini. Seperti keaktifan dialektika maupun candaan mereka dengan gaya bahasa/logat yang mereka ekspresikan di forum maupun di luar forum menjadi kisah menarik yang dapat diambil pelajaran.

 Berbagai kisah tentunya yang sulit bagi penulis digambarkan dengan kata-kata dalam bentuk tulisan, rasanya sulit melepas kerinduan ini terhadap mereka yang dipertemukan oleh Tuhan dalam Latihan Kader II di HMI. Mereka merupakan generasi estafet yang menjadi harapan khususnya di tubuh HMI dan umumnya Harapan Masyarakat Indonesia. Tentu kerinduan ini akan memberikan pelajaran berharga buat yang sadar bahwa ada saatnya kembali ke asal masing-masing untuk mewujudkan cita-cita dalam mission HMI dengan penuh ikhtiar, harapan dan hanyalah melakukan penyerahan terhadap Allah SWT.

”Aku bukan siapa-siapa”

Sampai bertemu kembali kawan dengan keadaan baik dan penuh Barokah.

Kekurangan hanyalah milik penulis dan kelebihan hanyalah milik Allah SWT.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Mahasiswa Baru dengan Berorganisasi dan Selektif Memilih

Revitalisasi semangat juang perkaderan menuju arah juang hmi kedepan

Awas Bucinisme