Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Menguak Budaya Bisu di Kampus

Gambar
Menguak Budaya Bisu di Kampus Opini Publik Esai Kampus merupakan pusat akal sehat untuk mencetak manusia yang memiliki nilai akademis, pencipta dan pengabdi dalam mewujudkan kemaslahatan dan menyelesaikan problem secara kritis di ruang sosial. Kampus  bisa dikatakan tempat kebutuhan pokok manusia setelah makan dan minum untuk menopang manusia dan memenuhi hajatnya secara kritis dan transformatif agar menjadi manusia yang produktif di ruang sosial. Di era globalisasi saat ini, tentu banyak ruang lingkup perubahan di dalam tatanan sosial termasuk pendidikan itu sendiri. Perubahan tersebut ditandai dengan semangat evolusi manusia dalam dimensi ilmu pengetahuan. Semangat itulah yang dapat membawa perubahan di berbagai lini baik itu ekonomi, budaya, pendidikan, bahkan agama.  Semangat evolusi maupun revolusi  yang dilancarkan oleh eropa barat dalam ilmu pengetahuan mampu memberikan dampak besar bagi perubahan dunia. Terutama ditandai semangat kapitalisme yang menghasilkan beranek

Multikulturalisme

Gambar
Indonesia merupakan negara terbesar dengan jumlah penduduk nomor 4 se-dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Sebagai jumlah penduduk terbesar nomor 4 se-dunia menjadi kekuatan sendiri untuk tanah air dalam mencetak generasi manusia sebagai insan akademis, pencipta, dan pengabdi secara totalitas terhadap bangsa demi keumatan dan kebangsaan agar terwujud masyarakat adil dan makmur yang diridhoi oleh Tuhan yang Maha Esa. Indonesia memiliki keberagaman yang tinggi baik itu suku, etnis, budaya, bahasa, maupun agama. Sebagai negara yang majemuk kita wajib merawat kesatuan dan keutuhan bangsa agar mencipatakan integritas nasional yang kuat. Perbedaan merupakan suatu keniscayaan yang tidak dapat kita hindari. Perbedaan yang berupa keragamaan kebudayaan yang diterima oleh masyarakat sebagai realitas dapat disebut multikulturalisme. Penulis ingin merefleksikkan pemahaman terkait istilah multikultrualisme itu sendiri. Multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaska

Patologi Sosial

Gambar
Di era Globalisasi seperti saat ini kita rasakan terdapat berbagai macam perubahan baru yang menyeluruh dalam aspek kehidupan. Baik sosial-budaya, politik, ekonomi, maupun cara berpakaian bagi setiap individu mampu memberikan perubahan yang signifikat. Perubahan yang paling urgen terletak dalam pola pikir dan sikap manusia yang mempengaruhi perubahan dalam pengaplikasian dalam tatanan sosial. Tentu globalisasi ini mampu memberikan perubahan sosial berupa positif maupun negative tergantung bagaimana kita dapat mengendalikan. Jika manusia tidak dapat mengontrol perubahan ke arah positif maka tentu implikasinya terhadap terjadinya permasalahan sosial begitu pun sebaliknya. Penulis ingin merefleksikkan pemahaman terkait Patologi Sosial yaitu mata kuliah semester 6 Prodi Tadris IPS yang sebentar lagi akan dihadapkan dengan mata kuliah tersebut. Patologi Sosial Patologi berasal dari kata phatos, yaitu penderitaan atau penyakit. Sedangkan logos adalah ilmu. Jadi, patologi sosial ilmu ya

Filsuf Aristoteles Zaman Yunani Kuno

Gambar
Tokoh Filsuf Aristoteles Sungguh luar biasa para tokoh-tokoh Filsuf Barat yang memberikan pengaruh luar biasa terhadap akal sebagai pola pikir maju terhadap dunia. Kita tidak perlu menutup diri untuk mempelajari para Filsuf Barat dengan mengambil nilai guna maupun nilai moral untuk kebaikan cara berfikir dalam literatur kehidupan ini. Penulis ingin mengulas secara ringkas tokoh Filsuf pada zaman Yunani kuno yaitu Aristoteles. Gambaran Aristoteles Dapat dikatakan bahwa pemikiran Aristoteles sangat berpengaruh pada pemikiran barat dan keagamaan lain pada umumnya. Penyelerasan pemikiran Aristoteles dengan teologi Kristiani dilakukan oleh Santo Thomas Aquinas di abad ke-13, dgn teologi Yahudi oleh Maimoides (1135-1204), dan dgn teologi Islam oleh Ibnu Rusyid (1126-1198). Maimoides, pemikir paling terkemuka Yahudi abad tengah berhasil mencapai sintesa dgn Yudaisme. Kekaguman orang kepada Aristoteles menjadi sangat tinggi di akhir abad tengah tatkala keadaan sudah mengarah pada penyemba

Plotinus Tokoh Filsuf di Abad Filsafat Pertengahan

Gambar
Filsafat Abad Pertengahan Pesan Moral Tokoh-tokoh filsuf dalam dunia Filsafat patut dipelajari bagi kalangan Mahasiswa. Why? Karena mereka para filsuf-filsuf terdahulu memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap perubahan dunia baik secara akal (Pikiran) dan aktualisasi dalam tatanan kehidupan. Disisi lain belajar Filsafat akan memberikan cara berfikir mahasiswa dalam berbagai sudut pandang dalam kebebasan berfikir. Salah satu hilangnya kebijaksanaan dalam diri manusia adalah malas berfikir lebih mendalam. Penulis ingin merefleksikan pemahaman seorang tokoh filsafat di abad pertengahan yaitu Plotinus. Kehidupan Plotinus Plotinus dilahirkan pada tahun 204 di Mesir, di daerah Lycopolis. Pada tahun 232 ia pergi ke Alexandria untuk belajar filsafat, pada seorang guru bernama Animonius Saccas, selama 11 tahun. Pada umur 40 tahun ia pergi ke Roma. Disana ia menjadi pemikir terkenal pada zaman itu. Tahun 270 ia meninggal di Minturnae, Campania, Italia. Muridnya yang bernama Porphyry